Siksaan Hati
Oh, cinta. Janganlah pergi, jangan ke sana!
Aku terluka...aku tak tahan tersiksa
Hatiku sesak, perih tak terkira!
Mengapa, kasihku dianggap hina?
Tak semolek bunga rupaku,
Tak semerdu merpati kicauku.
Oh, apalah mungkin, aku yang terburuk anggapmu?
Wajarlah, bukan siapa-siapa statusku.
Ayah, Ibu...Paman dan Bibi.
Mungkin kau anggapku buruk, buruk rupa.
Akulah tak pantas, mendapat cinta biasa.
Aku butiran debu, orang rendahan desa.
Tangisku tak tahan, berderai air mata
Erangan siksa, seruan pahit mendera
Ingin ku meradang, menerjang, demi bersua
Barang sekali...melepas dahaga, melepas rindu jiwa.
Ah, hanya impian. Hanya mimpi, malam merindu.
Sayangku, belahan jiwaku...aku lelah, namun mendayu
Melantun lagu, untuk cintaku, kasihku, dirimu.
Hanya itu, hanya yang kumampu...demimu
Walau telinga tak dengar, mata tak melihat, sendu.
Cintaku, oh cinta. Jangan tinggalkan...
Jangan sia-siakan kenangan, selembar kisah impian
Seuntai puisi...sehelai cinta dongeng buatan
Biar kutulis, sebuah soneta cinta, atau biduan.
Hanya untukmu...hanya dirimu.
Aku terluka...aku tak tahan tersiksa
Hatiku sesak, perih tak terkira!
Mengapa, kasihku dianggap hina?
Tak semolek bunga rupaku,
Tak semerdu merpati kicauku.
Oh, apalah mungkin, aku yang terburuk anggapmu?
Wajarlah, bukan siapa-siapa statusku.
Ayah, Ibu...Paman dan Bibi.
Mungkin kau anggapku buruk, buruk rupa.
Akulah tak pantas, mendapat cinta biasa.
Aku butiran debu, orang rendahan desa.
Tangisku tak tahan, berderai air mata
Erangan siksa, seruan pahit mendera
Ingin ku meradang, menerjang, demi bersua
Barang sekali...melepas dahaga, melepas rindu jiwa.
Ah, hanya impian. Hanya mimpi, malam merindu.
Sayangku, belahan jiwaku...aku lelah, namun mendayu
Melantun lagu, untuk cintaku, kasihku, dirimu.
Hanya itu, hanya yang kumampu...demimu
Walau telinga tak dengar, mata tak melihat, sendu.
Cintaku, oh cinta. Jangan tinggalkan...
Jangan sia-siakan kenangan, selembar kisah impian
Seuntai puisi...sehelai cinta dongeng buatan
Biar kutulis, sebuah soneta cinta, atau biduan.
Hanya untukmu...hanya dirimu.
Comments
Post a Comment