Kebencian
Seringkali, tangan ini gemetar.
Menahan tinju, ingin menampar
Gertak gigi, mata yang memar
Bengkak, oleh luka hati menghajar
Aku ingin, kau hilang tiada
Aku ingin kau pun lenyap, cinta
Aku ingin membunuh, sekarang juga
Aku ingin membencimu, namun apa daya?
Langkah kaki, berjalan tegar.
Suara terakhir, sayup terdengar
Peluk berpisah, bagai terlilit senar
Ciuman di kening, tak kunjung pudar
Inikah perpisahan, setelah aku bersabar?
Sayang, kata orang, kau tahu
Benci dan cinta, bedalah tipis selalu
Tak ingin kucinta, namun tegalah engkau!
Apa daya, membencimu pun tak kumampu...
Dendam ini, tak terbalas lunas
Cinta ini, sia-sia sudah kandas
Kasih tiada guna, bila tidak kau setia
Begitu pula kata, tak pernahlah kita seia
Aku benci....
Aku benci padamu.
Menahan tinju, ingin menampar
Gertak gigi, mata yang memar
Bengkak, oleh luka hati menghajar
Aku ingin, kau hilang tiada
Aku ingin kau pun lenyap, cinta
Aku ingin membunuh, sekarang juga
Aku ingin membencimu, namun apa daya?
Langkah kaki, berjalan tegar.
Suara terakhir, sayup terdengar
Peluk berpisah, bagai terlilit senar
Ciuman di kening, tak kunjung pudar
Inikah perpisahan, setelah aku bersabar?
Sayang, kata orang, kau tahu
Benci dan cinta, bedalah tipis selalu
Tak ingin kucinta, namun tegalah engkau!
Apa daya, membencimu pun tak kumampu...
Dendam ini, tak terbalas lunas
Cinta ini, sia-sia sudah kandas
Kasih tiada guna, bila tidak kau setia
Begitu pula kata, tak pernahlah kita seia
Aku benci....
Aku benci padamu.
Comments
Post a Comment